Meski telah menjadi kegiatan
ekstrakurikuler wajib di sekolah sejak 2013, kegiatan kepramukaan perlu
terus berbenah dalam mendidik generasi muda. Untuk mengatur kegiatan
kepramukaan perlu dirumuskan kegiatan yang menarik dan menantang
sehingga tidak membosankan para peserta didik saat mengikuti pramuka.
“Imbauan dari ketua kwarcab Purbalingga
mengajak kepala sekolah dan komite sekolah untuk ikut memperhatikan
kegiatan pramuka. meskipun menjadi ekstrakurikuler wajib, kegiatan
pramuka jangan menganggu kreatifitas intrakurikuler,” ujar Humas
Kabupaten Purbalingga Hardiyanto, kepada Tribun Jateng, Senin (20/1/2014).
Dia menambahkan, kegiatan pramuka
menjadi ekstrakurikuler (ekskul) wajib pada kurikulum 2013. Namun tidak
hanya untuk sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013, sekolah yang belum
menerapkan kurikulum baru itu juga diminta untuk menjadikan pramuka
sebagai ekskul wajibnya.
“Pramuka diwajibkan karena ekskul itu
sejalan dengan program pendidikan karakter yang kini sedang digalakkan,”
imbuhnya. Lanjut Hardiyanto, agar setiap siswa yang mengikuti ekskul
tersebut bisa menikmati keikutsertaannya dalam kegiatan itu, pembina
pramuka harus kreatif dalam meramu program pramuka.
Selain itu, Gerakan pramuka merupakan
gerakan pendidikan karena di dalamnya anggota pramuka mendapat
pengetahuan dan keterampilan. Pendidikan yang dimaksud yakni
pengembangan karakter, pengembangan sikap, dan tingkah laku. “Dalam
pramuka, siswa bisa mengembangkan diri, belajar bersosialisasi, hingga
mencintai alam,” terangnya.